1.
Jelaskan kondisi masyarakat saat kebijakan sanering mata
uang ditetapkan!
Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti
penyehatan, pembersihan atau reorganisasi. Dalam konteks ilmu moneter sanering
diartikan sebagai pemotongan nilai uang.
Kebijakan sanering akan menurunkan atau mengurangi nilai
uang. Nilai uang juga berubah dari sebelumnya. Misalnya, jika nilai uang Rp100
ribu dipotong menjadi Rp100. Karena nilainya sudah diturunkan, jumlah barang
yang dibeli dengan uang baru akan lebih sedikit dibandingkan dengan uang lama.
Jika Rp100 ribu lama bisa dapat satu baju, maka dengan Rp100 pecahan baru tidak
bisa lagi mendapatkan satu baju yang sama.
Kebijakan sanering dilakukan dalam situasi ekonomi
sedang bergejolak dan tidak stabil, khususnya terjadi inflasi sangat tinggi.
Sehingga untuk mengatasinya, bukan harga barang yang diturunkan dengan menambah
stok, melainkan nilai mata uangnya yang diturunkan.
Pada
masa Soekarno, pemerintah melakukan sanering dengan tujuan untuk meredam
inflasi yang tinggi, kendati akhirnya inflasi juga tetap dan semakin tinggi
karena likuiditas di perbankan menjadi sangat ketat. Pada sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun
drastis.
Sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar
akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi
yang sangat tinggi).
Pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah
menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.
Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak
sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).
Sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara
tiba-tiba.
Contoh untuk harga 1 liter bensin seharga Rp 4.500 per
liter.
Pada sanering, bila terjadi sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau 0,001 liter bensin.
Pada sanering, bila terjadi sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau 0,001 liter bensin.
Kondisi Masyarakat:
-
Masyarakat mendapat
kerugian karena uang lama lebih tinggi dibanding uang baru yang sudah dipotong
harganya.
-
Daya beli
masyarakat turun drastis.
-
Terjadi banyak
kegiatan ekonomi yang tidak sehat.
-
Masyarakat rugi
karena nilai uang yang dimiliki menjadi kecil.
-
Pedagang rugi
karena pembeli menjadi turun keuangannya, sehingga hanya sedikit yang mampu
membeli barang dengan harga saat itu.
2 komentar:
saneringistockholm
Terbaikkkk...!!!!!?
Posting Komentar