Cluster Sampling
Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono (2004: 127), teknik ini
digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
Contoh penggunaan cluster sampling
menurut Margono yaitu bila penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMU
di suatu kota. Untuk random tidak dilakukan langsung pada semua pelajar-pelajar
tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
Contoh:
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kuningan ingin mengetahui bagaimana Sikap Guru SLTP terhadap
Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) besar sampel adalah 300 orang
kemudian ditentukan kelompok misal sekolah Jumlah SLTP sebanyak 66 Sekolah dgn
rata-rata jumlah Guru 50 orang maka jumlah kelompok yg diambil adl 300 : 50 = 6
kemudian dipilih secara acak enam Sekolah dan dari enam sekolah ini dipilih
secara acak 50 orang Guru sebagai anggota sampel.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap
pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang
yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan di
bawah ini.
Multistage Sampling
Multistage sampling adalah cara
pengambilan sampel dimana kita memilih sebuah sampel dengan menggunakan
kombinasi dari metode pengambilan sampel yang berbeda. Misalnya, di Tahap
1, kita bisa menggunakan cluster sampling untuk memilih kelompok
dari populasi. Kemudian, di tahap 2, kita bisa menggunakan simple random sampling untuk memilih bagian dari unsur setiap
kelompok untuk sampel akhir. Multistage
sampling yang mengacu pada rencana pengambilan sampel di mana sampel
tersebut dilakukan secara bertahap dengan menggunakan unit sampel yang lebih
kecil dan lebih kecil pada setiap tahap.
Contoh:
Dalam beberapa
kasus, multistage sampling dapat
diterapkan sebelum unsur sampel akhir yang dicapai. Misalnya, survei rumah
tangga yang dilakukan oleh Biro Statistik Australia mulai dengan membagi
wilayah metropolitan menjadi 'kabupaten koleksi' dan memilih beberapa kabupaten
koleksi ini (tahap pertama). kabupaten koleksi yang dipilih kemudian dibagi
menjadi blok-blok, dan blok yang dipilih dari dalam setiap kabupaten koleksi
yang dipilih (tahap kedua). Selanjutnya, tempat tinggal yang tercantum dalam
setiap blok yang dipilih, dan beberapa tempat tinggal ini dipilih (tahap ketiga).
Metode ini membuat tidak perlu untuk membuat daftar setiap tinggal di wilayah
dan perlu hanya untuk blok yang dipilih. Di daerah-daerah terpencil, tahap
tambahan clustering digunakan, untuk mengurangi kebutuhan perjalanan.
Meskipun cluster sampling dan stratified
sampling yang memiliki sejumlah kesamaan dangkal, mereka secara substansial
berbeda. Dalam stratified sampling, sampel acak diambil dari semua
strata, di mana di cluster sampling
hanya kelompok yang dipilih dipelajari, baik dalam single atau multi-stage.
0 komentar:
Posting Komentar